Langsung ke konten utama

Ribuan Warga Pakistan Teriakkan "Tokoh Besar Dunia": Warisan Soekarno Hidup dalam Diplomasi Prabowo

Ribuan Warga Pakistan Teriakkan "Tokoh Besar Dunia": Warisan Soekarno Hidup

Ribuan Warga Pakistan Teriakkan "Tokoh Besar Dunia": Warisan Soekarno Hidup dalam Diplomasi Prabowo

Desember 2025 menjadi saksi momen bersejarah. Ribuan warga Pakistan memadati jalanan Islamabad, meneriakkan "Tokoh Besar Dunia" menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto. Bukan sekadar sambutan seremonial biasabini adalah ungkapan kekaguman yang telah mengakar lebih dari enam dekade.

CNBC Indonesia melaporkan bahwa antusiasme luar biasa ini bukan tanpa alasan. Jauh sebelum Prabowo, Presiden Soekarno pernah disambut dengan cara yang sama spektakulernya pada 1963. Saat itu, sang Proklamator dianggap pahlawan oleh rakyat Pakistan, simbol perlawanan terhadap kolonialisme yang menginspirasi seluruh Asia.

Persahabatan yang Dibangun dari Solidaritas Sejati

Hubungan Indonesia-Pakistan bukan sekadar formalitas diplomatik. Ini adalah ikatan yang ditempa di medan perjuangan. Ketika Indonesia berjuang merebut kemerdekaan, serdadu Pakistan turut berdiri di garis depan. Sebaliknya, Indonesia dengan tegas mendukung Pakistan dalam konflik Kashmir yang berkepanjangan.

Kini, 75 tahun kemudian, persahabatan itu masih berdetak kuat. Dan Presiden Prabowo membuktikan dirinya mampu merawat warisan berharga ini dengan visi yang jernih.

Dari Soft Power ke Strategi Konkret

Yang menarik dari kunjungan Prabowo kali ini adalah kemampuannya menerjemahkan modal sejarah menjadi kebijakan nyata. Kekaguman publik Pakistan terhadap Indonesia bukan cuma dirayakan, tapi dimanfaatkan secara cerdas untuk memperkuat poros Selatan-Selatan di tengah persaingan geopolitik global yang kian tajam.

Di balik kesuksesan ini, peran Menteri Luar Negeri Sugiono tidak bisa diabaikan. Kerja kerasnya memastikan agenda-agenda strategis berjalan mulus, mengubah persahabatan simbolis menjadi kemitraan pembangunan yang saling menguntungkan.

Momentum yang Tak Boleh Disia-siakan

Pakistan dengan populasi lebih dari 240 juta jiwa dan posisi strategisnya di Asia Selatan adalah mitra yang sangat berharga. Kekaguman historis ini harus menjadi pendorong bagi kedua negara untuk memperdalam kerjasama bukan hanya di bidang politik, tapi juga ekonomi, pertahanan, hingga pertukaran budaya.

Sambutan ribuan warga Pakistan bukan sekadar penghormatan kepada tamu negara. Ini adalah pengakuan bahwa Indonesia, dulu dan sekarang, tetap menjadi kekuatan moral dan politik yang diperhitungkan di kawasan.

Warisan Soekarno masih hidup. Dan di tangan Prabowo, warisan itu kembali menjadi senjata diplomatik yang ampuh.

Komentar